WordPress.com News

Cari Blog Ini

Sabtu, 12 Maret 2011

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Emosi Anak Puber

1.       Idealisme yang tinggi.
Walaupun anak puber kadang masih kurang disiplin dalam menunaikan kewajiban agama, misalnya dia sendiri akan merasa heran melihat ketidakdisiplinan orang-orang dewasa. Hal ini dapat memperngaruhi dirinya bahwa orang-orang itu menyuruh melakukan sesuatu, tapi dia sendiri tidak melaksanakannya. Secara kasar, anak puber melihat orang dewasa amoral.

2.       Kurangnya kemampuan.
Kebanyakan, seperti yang telah kita lihat sebelumnya, pengalaman anak puber tidak lebih luas masa kanak-kanaknya walaupun ambisinya lebih besar dari kemampuannya dan selalu mendorongnya. Sehingga dia akan banyak berbuat kesalahan dalam pekerjaannya.

3.       Kekurangan posisi/peran.
Dia akan merasa bahwa semua orang tetap memperlakukannya seperti anak kecil kemarin sore.

4.       Kurang dapat memenuhi kebutuhannya.
Proses pemenuhan kebutuhan jiwa, ekonomi, pekerjaan dan kebutuhan seksualnya akan berhadapan banyak aturan-aturan yang menjaga hidupnya, baik itu aturan agama atau norma-norma adat masyarakat.

5.       Tekanan-tekanan sosial.
Adalah ikatan-ikatan yang dipikir menjadi penghambat gerakannya. Dia tidak memahami makna dari kebebasan yang teratur, tapi makna kebebasan yang teratur, tapi makna kebebasan baginya dia bisa melakukan apa saja yang dia kehendaki dan kapan saja ia suka.

6.       Kegagalan hubungan dengan lawan jenis.
Problem keharmonisan hubungan dengan orang lain
Semua faktor-faktor ini menjadikan anak puber membutuhkan teman dan sahabat yang dapat menjadi curahan hatinya, sehingga dia bisa menemukan orang yang menasehati dan menyertainya, bukan orang yang mencela dan menghindarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman