- Adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kmampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial.
- Etiologi : faktor penyebab adalah kondisi genetik (kromosom dan bawaan), paparan pranatal dengan infeksi dan toksin, trauma perinatal, kondisi yang didapat, dan faktor sosiokultural
Derajat (RM) | IQ | Usia PraSekolah (0-5 tahun) | Usia Sekolah (0-21 tahun) | Usia Dewasa (>21 tahun) |
Sangat berat Berat Sedang ringan | <20 20-34 35-49 50-69 | Retardasi jelas Perkembangan motorik yang miskin Dapat berbicara atau belajar berkomunikasi, ditangani dengan pengawasan sedang. Dapat mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi, retardasi minimal | Beberapa perkembangan motorik dapat berespons namun terbatas. Dapat berbicara atau belajar berkomunikasi namun latihan kejuruan tidak bermanfaat. Latihan dalam keterampilan sosial dan pekerjaan dapat bermanfaat, dapat pergi sendiri ke tempat yang telah dikenal. Dapat belajar keterampilan akademik sampai ± kelas 6 SD | Perkembangan motorik dan bicara sangat terbatas. Dapat berperan sebagai dalam pemeliharaan diri sendiri dibawah pengawasan ketat. Dapat bekerja sendiri tanpa dilatih namun perlu pengawasan terutama jika berada dalam stres. Biasanya dapat mencapai keteranpilan sosial dan kejuruan namun perlu bantuan terutama jika stres |
Diagnosis
- tingkat kecerdasan (inteligensia) bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus dinilai berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda. meskipun ada kecendrungan umum bahwa semua keterampilan ini akan berkembang ke tingkat yang sama pada setiap individu, namun dapat terjadi suatu ketimpangan yang besar. penderita mungkin memperlihatkan hendaya berat dalam satu bidang tertentu (misalnya bahasa), atau mungkin mempunyai suatu area keterampilan tertentu yang lebih tinggi (misalnya tugas visio-spasial sederhana) yang berlawanan dengan latar belakang adanya retardasi mental berat. keadaan ini menimbulkan kesulitan pada saat menentukan kategorii diagnosis.
- penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang berbeda termasuk temuan klinis, perilaku adaptif (yang dinilai dalam kaitan dengan latar belakang budayanya), dan hasil tes psikometrik.
- untuk diagnosis yang pasti, harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari.
- gangguan jiwa dan fisik yang menyerta retardasi mental, mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan penggunaan dari semua keterampilannya.
- penilaian diagnostik adalah terhadap "kemampuan umum" (global ability) bukan terhadap suatu area tertentu yang spesifik dari hendaya atau keterampilan.
Terapi Terbaik untuk pencegahan
- Primer a/ tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan gangguan. tindakan tersebut yaitu pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum.
- Sekunder a/ untuk mempersingkat perjalanan penyakit.
- Tersier bertujuan untuk menekan kecacatan yang terjadi. dalam pelaksanaannya kedua jenis pencegahan ini dilakukan bersamaan, yang meliputi pendidikan untuk anak; terapi perilaku, kognitif dan psikodinamika; pendidikan keluarga; dan intervensi psikologis.
Pendidikan untuk anak harus merupakan program yang lengkap dan mencakup latihan keterampilan adaptif, sosial, dan kejuruan. suatu hal yang penting adalah mendidik keluarga tentang cara meningkatkan kompetensi dan harga diri sambil mempertahankan harapan yang realistik.
Untuk mengatasi perilaku agresi dan melukai diri sendiri dapat digunakan naltreskon untuk gerakan motorik stereotipik dapat dipakai antipsikotik seperti haloperidol dan klorpromazin. perilaku kemarahan eksplosif dapat diatasi dengan penghambat beta seperti propanolol dan buspiron. adapun untuk gangguan defisit atensi atau hiperaktivitas dapat digunakan metilpenidat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar